Wednesday, February 20, 2013

Dermatitis atopik (eksim)

Dermatitis Atopik atau Eczema Dermatitis atau Eksim adalah peradangan pada lapisan atas kulit yang sifatnya kronis atau menahun. Penderita penyakit ini biasanya mengeluh kulit nya terasa gatal dan kering yang tidak sembuh-sembuh atau sering kambuh walaupun sudah diobati. Dermatitis Atopik umumnya mengenai bayi dan anak-anak, namun tidak jarang juga dialami oleh orang dewasa. Pada orang dewasa biasanya juga akan menimbulkan gangguan secara kosmetik dikarenakan kulit yang sering digaruk lama kelamaan akan menimbulkan bercak kehitaman (hiperpigmentasi) sehingga mengganggu penampilan. Kondisi ini biasanya muncul pada penderita yang memiliki kecenderungan atopi, yaitu suatu tendensi gangguan alergi yang diturunkan secara genetik. Jadi penderita yang mengalami dermatitis atopik biasanya memiliki riwayat penyakit asma atau alergi pada kondisi tertentu dalam keluarganya. Dengan kata lain, Dermatitis Atopik adalah suatu bentuk penyakit alergi. Belakangan ini prevalensi terjadinya Dermatitis Atopik semakin meningkat di seluruh dunia dan menyebabkan masalah dikarenakan penyakit ini seringkali diderita sepanjang hidup karena sifatnya yang kronik residif (menahun dan gampang kambuh). Selain itu penanganan Dermatitis Atopik merupakan penanganan sepanjang hidup penderita, dan tidak hanya menyangkut kehidupannya sendiri namun juga keluarganya.

Gangguan Pada Lapisan Sawar Kulit
Kulit kita memiliki lapisan pelindung/sawar berupa lapisan lemak tipis yang fungsinya menjaga kelembaban kulit dan mencegah kulit menjadi kering. Pada penderita Dermatitis Atopik, lapisan lemak ini menipis dan menyebabkan kulit menjadi mudah kering. Hal ini tidak diketahui penyebabnya dan merupakan kondisi yang diturunkan secara genetik. Lapisan lemak yang disebut ceramide ini sangat penting karena fungsinya sebagai pengikat air dan menjadi salah satu pelindung alamiah kulit kita. Kulit yang sering mengalami kekeringan ini akan mengakibatkan ambang rangsang gatal menjadi relatif rendah sehingga menimbulkan sensasi untuk menggaruk. Garukan yang sering dilakukan secara berulang akan menimbulkan iritasi dan merusak sawar kulit dan menyebabkan zat alergen, zat iritatif dan mikroorganisme mudah masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam. Itulah sebabnya penderita Dermatitis Atopik seringkali mudah menderita infeksi kulit yang lain.

Makanan Adalah Pencetus ?
Peran makanan sebagai pencetus Eksim sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra diantara para ahli penyakit kulit dan ahli alergi di dunia kedokteran modern walaupun sudah banyak studi dan penelitian yang mendukung hal ini. Alergi terhadap makanan biasanya dimulai pada periode tahun pertama kehidupan sampai usia 2 tahun melalui proses sensitisasi terhadap komponen protein dalam makanan. Dengan berjalannya waktu, alergi makanan dapat menghilang namun alergi terhadap beberapa makanan tertentu sering berlanjut sampai seumur hidup, misalnya alergi terhadap susu dapat hilang namun alergi terhadap kacang tanah atau kelompok kacang-kacangan dapat menetap sampai dewasa. Alergen pada makanan yang sering menyebabkan Dermatitis Atopik pada bayi dan anak adalah susu, telur, kacang-kacangan, makanan laut, kedelai dan gandum.

Pahami Terlebih Dahulu Sebelum Diobati
Dermatitis Atopik memiliki manifestasi klinis yang luas dan sangat bervariasi, tidak ada satupun pengobatan yang ideal untuk semua penderita Eksim. Setiap penderita Dermatitis Atopik memerlukan pendekatan pengobatan secara individual, berbagai macam pengobatan dapat dicoba sebelum memperoleh pengobatan yang ideal untuk setiap individu. Prinsip pengobatan Eksim yan terutama adalah edukasi, mengurangi gatal, dan menghindari kekambuhan. Edukasi merupakan aspek yang sangat penting dalam pengobatan Dermatitis Atopik, dengan memahami penyebab dan faktor pencetus maka pasien akan lebih mudah menerima penyakit yang dideritanya dan dapat mengenali sendiri faktor luar apa yang sekiranya menjadi pemicu. Edukasi juga mencakup cara merawat kulit yang benar dikarenakan kulit penderita Dermatitis Atopik cenderung kering maka perawatan juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Sebisa mungkin hindari produk perawatan yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kulit menjadi bertambah kering. Kurangi gatal dengan tujuan agar penderita tidak menggaruk kulit yang dapat menyebabkan infeksi dan memperburuk penyakit. Menggunakan emolien (pelembab kulit) juga dianjurkan untuk mencegah kekeringan dan menghindari gatal, namun gunakan produk yang ringan dan non iritatif. Alternatif pengobatan yang lain terkadang membutuhkan intervensi secara psikologis agar didapatkan hasil yang optimal dan mengurangi kekambuhan hal ini dikarenakan keberhasilan pengobatan Dermatitis Atopik membutuhkan pendekatan secara individual dan holistik.

1 comment:

  1. wihh nice info
    kunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
    Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
    Obat Tradisional Dermatitis Atopik

    ReplyDelete